Bagaimanakah mengimplementasikan Pancasila
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara? Implementasi Pancasila berarti
menjabarkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma, serta
merealisasikannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam implementasi
ini, penjabaran nilai-nilai Pancasila dalam bentuk norma-norma, dijumpai dalam
bentuk norma hukum, kenegaraan, dan norma-norma moral. Sedangkan realisasinya
dikaitkan dengan tingkah laku semua warga negara dalam masyarakat, serta
seluruh aspek penyelenggaraan negara.
Ada dua macam implementasi Pancasila, yakni:
a. Implementasi
Pancasila dalam ketatanegaraan, adalah pelaksanaan nilai-nilai Pancasila dalam
penyelenggaraan negara, baik legislatif, eksekutif, yudikatif maupun semua
bidang kenegaraan lainnya. Konkritnya pelaksanaan Pancasila dalam:
1)
Hukum dan perundang-undangan.
2)
Pemerintahan.
3)
Politik dalam negeri dan luar negeri.
4)
Pertahanan dan keamanan.
5)
Kesejahteraan.
6)
Kebudayaan.
7)
Pendidikan dan sebagainya.
b. Implementasi
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari adalah adalah pelaksanaan nilai-nilai
Pancasila dalam setiap pribadi, perseorangan, setiap warga negara, setiap
individu, setiap penduduk, setiap orang Indonesia. Pelaksanaan secara sehari-hari
ini lebih berkaitan dengan norma-norma moral.
Jika aktualisasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari
telah tercapai, berarti nilai-nilai Pancasila telah melekat dalam hati sanubari
bangsa Indonesia, dan yang demikian itu disebut dengan kepribadian Pancasila.
Dengan demikian, maka bangsa Indonesia telah memiliki suatu ciri khas, sehingga
bangsa Indonesia berbeda dengan bangsa lainnya. Pelaksanaan Pancasila yang dalam
kehidupan sehari-hari lebih penting artinya jika dibandingkan dengan
pelaksanaan Pancasila dalam ketatanegaraan. Hal ini disebabkan karena
pelaksanaan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari ini merupakan persyaratan
keberhasilan pelaksanaan Pancasila dalam ketatanegaraan.
Bagaimanakah caranya agar Pancasila yang
bersifat ideal itu bisa diterapkan dalam kehidupan nyata? Bangsa Indonesia dari
waktu ke waktu harus membumikan Pancasila yang sangat abstrak tersebut, dengan
cara memberi makna masing-masing silanya. Penafsiran makna tersebut harus
dilakukan oleh semua komponen bangsa, tidak boleh dimonopoli oleh mereka yang
sedang berkuasa saja, yang penting pemaknaan tersebut harus sesuai dengan nilai
dasarnya serta kondisi zamannya.
Berikut contoh penafsiran makna Pancasila
sesuai Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) yakni:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
(1)
Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
(2)
Manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan
agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
(3)
Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama
dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
(4)
Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
(5)
Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa.
(6)
Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
(7)
Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
kepada orang lain.
2.
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
(1)
Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
(2)
Mengakui persamaan derajad, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia,
tanpa membeda-bedakan suku, keturrunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin,
kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
(3)
Mengembangkan sikap saling mencintai
sesama manusia.
(4)
Mengembangkan sikap saling tenggang rasa
dan tepa selira.
(5)
Mengembangkan sikap tidak semena-mena
terhadap orang lain.
(6)
Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
(7)
Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
(8)
Berani membela kebenaran dan keadilan.
(9)
Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.
(10)Mengembangkan
sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.
3. Persatuan Indonesia
(1)
Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
(2)
Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila
diperlukan.
(3)
Mengembangkan rasa cinta kepada tanah
air dan bangsa.
(4)
Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
(5)
Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
(6)
Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
(7)
Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4.
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
(1)
Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
(2)
Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
(3)
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama.
(4)
Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
(5)
Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
(6)
Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
(7)
Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi
dan golongan.
(8)
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang
luhur.
(9)
Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada
Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai
kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan
bersama.
(10)
Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
5.
Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
(1)
Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
(2)
Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
(3)
Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
(4)
Menghormati hak orang lain.
(5)
Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
(6)
Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
(7)
Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya
hidup mewah.
(8)
Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan
kepentingan umum.
(9)
Suka bekerja keras.
(10)
Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
(11)
Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan sosial.
C. Contoh Perbandingan
Dinamika Masyarakat Dengan Praktik Ideal Pancasila Sebagai Dasar Negara dan
Pandangan Hidup Bangsa
Perbandingan dinamika yang terjadi di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dapat dilakukan melalui
penelitian dari penelitian yang sederhana hingga penelitan yang kompleks.
Berikut ini contoh pebandingan dinamika yang
terjadi di masyarakat dengan praktik ideal Pancasila sebagai dasar
negara dan pandangan hidup bangsa.
No
|
Harapan Sesuai
Nilai Pancasila
|
Kenyataan
|
1
|
Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
|
Masih banyak orang-orang yang lalai dalam beribadah
|
2
|
Mengakui persamaan harkat derjat dan
martabat manusia
|
Masih terdapat orang-orang yang merendahkan
orang lain.
|
3
|
Mengutamaka persatuan dan kesatuan
|
Masih banyak tawuran antar pelajar, tawuran
antar kampong, konflik intern dan antar pengurus partai, maih banyak korupsi,
dan lainnya
|
4
|
Mengutamakan musyawarah untuk mufakat
|
Masih terdapat anggota masyarakat yang
memaksakan kehendaknya kepada orang lain
|
5
|
Menjungjung tinggi keadilan
|
Masih banyak anggota masyarakat dan pejabat
Negara yang tidak bersikap adil,
kebijakan yang cenderug mengutungkan golongan, dan lainnya
|
nq126 mountain warehouse backpack,lakai tenis mexico,converse all star hrvatska,lakai manchester,castaneruk,geographical norway jakke,castaner carina espadrilles,zavetti canada giubbotto,manteau mountain warehouse dq565
BalasHapus